Perlukah Perencanaan Strategi dalam Perusahaan 09.55


Perlukah Perencanaan Strategi dalam Perusahaan



Perencanaan strategi merupakan bagian dari manajemen strategi. Manajemen strategi adalah seni atau ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan (implamenting) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa datang. Dapat disimpulkan, perencanaan strategis lebih berfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Dari sini kita dapat mengerti bahwa, perncanaan strategic sangatlah  penting dalam suatu perusahaan dalam bentuk apapun. Karena perencanaan strategis merupakan salah satu penunjang yang penting dalam pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam perencanaan strategic, tugas yang harus dilakukan oleh manajemen puncak suatu organisasi bukan hanya dengan mempertimbangkan lingkungan internal, melainkan juga lingkungan eksternal karena mempunyai konsekuensi yang multi fungsional. Lingkungan eksternal biasanya membutuhkan baya yang sangat besar, berorientasi pada masa depan, serta mempengaruhi kemakmuran anggota organisasi dalam jangka panjang.
Berikut adalah sedikit pemaparan dari elemen utama dalam perencanaan strategis:
a.   Visi, Misi, dan Falsafah
Visi yang dimiliki oleh suatu perusahaan ,merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh individu perusahaan, mulai dari jenjang paling atas hingga paling bawah sekalipun. Sedangkan misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah di mengerti dan jelas bagi seluruh staf perusahaan. Sedangkan falsafah merupakan nilai-nilai yang harus tertanam atau tercermin dalam tingkah laku seluruh anggota organisasi.

b.   Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Jika perusahaan tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternal perusahaan akan mengalami kesulitan dalam realisasi misi yang ditetapkan. Sehingga mengetahui dan menganalisi kondisi lingkungan eksternal maupun internal sangatlah penting. Sehingga menuntut agar perncanaan strategi perusahaan bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Dalam pemahaman lingkungan internal hendaknya kelemahan dan kekuatan perusahaan dapat di ketahui. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jajaran manajemen menetapkan strategi yang cocok bagi jalannya perusahaan di masa datang, mereka harus lebih dulu menganalisis posisis perusahaan saat ini, baik dilihat dari posisi pesaing dengan usaha sejenis maupun dari factor kondisi perusahaan sendiri

c.   Analisis Pilihan Strategi
Setiap perusahaan pasti mempunyai strategi dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan pun memiliki strategi yang berbeda-beda dalam menjalankan usanya tersebut. Bentuk strategi berbeda-beda antara-industry, antaraperusahaan dan bahkan antar situasi. Biasanya strategi dikelompokkan sebagai strategi generic. Dari berbagai macam strategi generic dapat dipilih salah satu atau beberapa startegi induk dengan mengunakan cara-cara tertentu.

d.   Sasaran Jangka Panjang
Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan proses berkesinambungan yang memerlukan pentahapan yang harus dirumuskan secara jelas yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada perncanaan strategi induk yang telah ditetapkan sebelumnya.

e.   Startegi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dengan membagi-bagi ke dalam sasaran jangka pendek. Dan sasaran jangka pendek hendaknya mengacu pada startegi fungsional yang bersikap operasional yang mengarah kepada berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk menjelaskan hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik.  Bidang-bidang fungsional yang utama adalah bidang, keuangan, sumber daya manusia, produksi dan operasi serta bidang pemasaran

f.     Program, Pelaksanaan, Pengendalian  dan Evaluasi
Perencanaan strategi merupakan sasuatu yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan (action) dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan karena pelakasanaan dalam pencapaian tujuan tidak akan berjalan efektif bila tidak didahului dengan perencanaan yang strategis. Pelaksanaan (action), pengendalian, evaluasi merupakan elemen-elemen yang berkaitan satu dengan yang lainnya dan harus di jalan tentunya sesuai dengan perencana yang ditentukan. Perencanaan yang baik haruslah memiliki asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari startegi dan kebijakkan perusahaan.
Perencanaan sebaiknya berbentuk program-program kerja, apabila program kerja ini sudah terbentuk maka pelaksanaan kerja sudah dapat di mulai. Pengendalian/pengawasan berfungsi untuk menjamin bahwa semua kegiatan yang diselengarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang dari batas-batas yang direncanakan. Evaluasi akan dilakukan apabila terjadi penyimpangan kerja dari perencanaan yang ada, maka perencanan pun dapat  direvisi ulang.
Begitu pentingnya perencanaan strategis yang ditetapkan dalam suatu perusahaan karena kemana tujuan perusahaan ini mengarah tergantung pada perencanaan yang dibuat pada awalnya.

Referensi : Husain Umar,2003

Makanan Bahaya Karena Penyalahgunaan Zat Aditif 20.21


Zat Aditif (dalam makanan dan minuman) adalah zat yang ditambah ke dalam suatu jenis makanan ataupun minuman untuk memperbaiki panampilan, rasa, konsistensi dan lamanya penyimpanannya.
Jika zat-zat  aditif ini di gunakan sembarang dapat menimbulkan akibat-akibat yang sangat merugikan. Beberapa contoh nya adalah
1.    Penggunaan Zat Pengawet
Zat pengawet berfungsi mencegah kerusakan atau pembusukan makanan yang di sebabkab oleh aktivitas mikroorganisme dengan memperlambat kemampuan pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur dam bakteri.
a.    Asam Benzoat / Natrium Benzoat
Biasa digunakan sebagai zat pengawet kecap, saos, minuman ringan, acar kalengan, sirup, jelly, dan selai. Jika pemakaiannya belebihan dapat menimbulkan alergi dan gejala hiperaktif bagi anak.

b.   Asam Sorbat / Kalium Sorbat
Sering digunakan sebagai pengawet keju, margarine, dan selai. Jika pemakaiannya belebihan dapat menimbulkan iritasi pada kulit

c.    Natrium Nitrit (NaNO2) / Natrium Nitrat (NaNo3)
Merupakan zat yang menghambat bakteri clostridium botulinum dalam dagung yang dapat menghasilkan racun tertentu yang membahayakan. Biasanya digunakan sebagai pemertahan warna pada dagung agar tetap merah.  Jika pemakaiannya belebihan dapat menimbulkan akibat yang sangat fatal dan dapat juga menyebabkan kematian. Karena jika digunakan berlebihan natrium nitrit dapat berikatan dengan haemoglobin.

Zat yang dilarang digunakan untuk makanan
a.    Boraks atau Natrium Tertaborat
Biasanya digunakan sebagai bahan pengelolahan dalam pembuatan bakso dan mie. Yang bertujuan agar bakso dan mie lebih kenyal dan tahan lama karena dengan menggunakan borak bakso dan mie dapat bertahan hingga 3 hari dengan. Tapi di dalam tubuh kita borak baru bias terakumulasi dalam waktu 13 hari dengan dosis 5 gram – 10 gram.
Boraks dapat menimbulkan keracunan seperti muntah-muntah, mual, diare, dan bahkan sampai kematian.

b.   Formalin
Zat ini sering digunakan dalam proses pengawetan specimen biologi atau proses pengawetan mayat. Pengawet ini sering di gunakan dalam pembuatan tahu. Biasanya tahu yang menggunakan formalin bentuknya lebih sempurna, tidak lembek, lebih tahan lama dan jika terjatuh tahu pun tidak mudah hancur.

c.    Asam Salisilat
Zat ini merupakan zat anti jamur yang digunakan untuk obat kulit. Zat ini terkadang  di campurkan dalam pembuatan kecap. Zat ini dapat maimbulkan keracunan dengan gejala seperti mual, iritasi lambung, sesak nafas. Zat ini bersifat teratogenik yang dapat membahayakan janin

2.    Penggunaan Zat Pewarna
Zat pewarna alami seperti
-      klorofil yang di dapat dari daun pandan dan daun suji sebagai pewarna hijau,
-      cabai merah dan paprika color penghasil warna merah,
-      curcumin yang dihasil dari kunyit sebagai warna kuning,
-      Apocarotenal, canthaxanthin dan beta karotin yang terdapat dalam wortel sebagai penghasil warna orange hingga merah.
-      Gula merah, penghasil warna coklat
-      Kluwek, penghasil warna hitam
Tapi bagaimana jika pewarna yang digunakan adalah pewarna sintetis seperti
-      Amaranth, karmoisin, ponceau, dan eritrosin, sebagai warna merah
-      Lissamine green, sebagai warna hijau
-      Tartazine, dan sunset yellow, sebagai warna kuning
Jika pewarna di atas di gunakan sebagai campuran bahan makanan dan minuman dengan dosis atau aturan pemakaian yang gk jelas akan menyebabkan penyakit saluran pernafasan, dan reaksi elergi.
Pewarna yang sangat berbahaya adalah
-      Rhodamine B (zat warna tekstil yang berwarna merah menyala pada makanan). Zat pewarna ini bersifat racun. Jika sampai termakan akan menyebabkan pembengkakan ginjal. Biasanya digunakan sebagai zat pewarna pada terasi, kerupuk, dan sirup.
-      Metanil yellow (zat pewarna cat yang berwarna kuning sperti warna buah yang matang). Biasanya digunakan sebagai pewarna buah, dan manisan buah.
3.    Zat Pemanis Sintesis
Pemanis sintesis seperti
-      Natrium Siklamat
-      Natrium Siklamat 50 kali lebih manis daripada manis gula (dalam jumlah yang sama). Siklamat dapat memicu timbulnya kanker pada manusia

-      Sakarin
Manisnya sakarin 500 kali lebih manis dari pada manis gula (dalam jumlah yang sama). Biasanya rasa sakarin meningkalkan rasa pahit.

-      Sorbitol
-      Sorbitol digunakan bersamaan dengan sakarin, karena Sorbitol dapat menghilangkan rasa pahit pada sakarin.
Biasanya digunakan pada jelly, permen, selai

-      Aspartam dan Acesulphame
Merupakan senyawa yang berbentuk dari asam amino

-      Dulsin
Manisnya Dulsin 250 kali lebih manis daripada manisnya gula (dalam jumlah yang sama)
Zat nie bersifat karsinigenik yaitu zay yang menimbulkan penyakit kanker.

4.    Zat Penyedap Rasa
Zat penyedap rasa atau flovour echancer adalah zat adiktif pemberi rasa  gurih yang biasa terdapat dalam makanan yang banyak mengandung protein, misalnya daging hewan dan ikan.
Senyawa yang biasa digunakan adalah;
-      Monosodium Glutamat (MSG)
Dalam kehidupan sehari-hari MSG dikenal dengan istilah vetsin. MSG pertama kali ditemukan oleh Kikunae Ikeda seorang kimiawan Jepang. MSG di buat dari hasil fermentasi gula tetes tebu (gula yang tidak dapat dikristalkan) oleh bakteri Nitrococcus glutammicus.
Jika pemakaian yang berlebihan pada makanan, dalam jangka pendek akan menyebabkan rasa haus, letih dan sakit kepala.

-      Garam inosinat dan Garam guanilat
Jika kedua senyawa ini di campurkan maka akan menghasilkan zat penyedah dengan rasa gurihnya 300 kali lebih kuat daripada MSG dan secara otomatis lebih berbahaya pula daripada MSG

-      Hydrolised vegetable protein (HVP)
HVP dari proses hidrolisis protein tumbuhan. Dari HVP akan dihasilkan jenis bumbu masak yang memiliki rasa kaldu hewani dapat berupa 2 bentuk yaitu bentuk serbuk dan blok.

-      Yeast extract
Yeast extract diperoleh dari hasil ekstraksi ragi tertentu sehingga banyak mengandung asam inosinat dan asem guanilat.
Dengan mengetahui senyawa-senyawa berbahaya pada  makanan, akan membuat kita sadar akan dampak positif dan negative dari zat aditif tersebut. Bahaya yang diakibatkan oleh penyalahgunaan zat aditif dapat diketahui dalam waktu cepat tetapi banyak juga yang baru diketahui dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga anda pun harus waspada.