BCG (Boston Consulting Group) 01.12


1.       Analisis BCG
Metode analisis BCG (Boston Consulting Group) merupakan metode digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategic  dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahaan (Kotler, 2002). BCG adalah sebuah perusahaan konsultasi manajemen terkemuka yang mempopulerkan matrikss pertumbuhan share (growth-share matrix).
Perusahaan yang teridentifikasi dalam matriks menunjukkan tingkat pertumbuhan pasar (market growth) dan share pasar relative (relative market share), yang masing-masing ditunjukkan oleh garis vertikal dan horizontal.

2.      Matriks Startegi

Star
Question Mark
Tinggi
Rendah
Cash Cow
Dog
         Tinggi                   Rendah 
Star atau bintang  menggambarkan bahwa kondisi perusahaan yang pasarnya melesat  dan memiliki pangsa pasar yang  besar pula, sehingga untuk memperoleh dana tunai bagi perusahaan adalah perkara yang mudah. Dengan hal ini, sangatlah memudahkan melakukan perkembangan  investasinya.
Cash Cow atau Sapi perahan menggambarkan perusahaan mengalami pertumbuhan pasar yang rendah, tetapi mempunyai pangsa pasar tinggi. Laba yang diperoleh oleh perusahaan tidak maksimal.
Dog  atau  Anjing  menggambarkan  bahwa kondisi perusahaan yang pertumbuhan  produk dan pasarnya rendah dan memiliki pangsa pasar yang juga rendah yang  mengakibatkan  laba perusahaan kecil. Sehingga untuk upaya meminimalisir resiko lain berupa likuidasi karena sulit dalam mempertahankan perusahaan.
Question Mark  atau Tanda tanya menggambarkan kondisi perusahaan yang pangsa pasar produknya menanjak pesat tetapi mempunyai pangsa pasar rendah. Kondisi ini buruk bagi perusahaan karena kebutuhan dana tunainya tinggi tetapi pendapatannya rendah.  Kalau strategi ini dilaksanakan, maka dalam jangka pendek akan terjadi aliran kas keluar (cash out), dalam rangka pelunasan pangsa pasar.
Dalam matriks ini dapat disimpulkan bahwa posisi bintang dan sapi perahan diharapkan akan mencapai omzet penjualan yang besar. Sedang posisi tanda tanya relatif hanya sedikit dan posisi anjing sangat sedikit.

3.      Hasil Studi Kasus Yang Telah Ada
Berikut merupakan beberapa hasil penelitian mengenai analisis BCG yang telah dilakukan dan diambil dari berbagai sumber,
a)      ANALISIS STRATEGI PEMBANGUNAN PROVINSI BALI MENUJU
BALANCE GROWTH
Oleh : I Made Wardana
Dalam penelitian yang dilakukan I Made Wardana, bertujuan untuk menganalisis strategi pembangunan Provinsi Bali menuju pembangunan yang berimbang (Balance Growth). Konsep Balance Growth dalam konteks pembangunan Provinsi Bali dimaksudkan adalah pembangunan yang semakin berimbang, baik dalam arti daerah maupun sektoral, untuk mewujudkan keberimbangan kesejahteraan masyarakat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Badung dan Kota Denpasar merupakan daerah dengan intensitas pembangunan yang paling tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Dalam matrikss BCG kedua daerah tersebut berada pada posisi Star, yaitu daerah dengan pertumbuhan tinggi dan kontribusi pendapatan yang tinggi terhadap PDRB Provinsi Bali. Analisis Tipologi Klassen menyebutkan kedua daerah tersebut adalah daerah cepat maju dan cepat tumbuh (high growth and high income), yakni daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata provinsi.
Sebaliknya, Kabupaten Bangli dan Karangasem dalam matrikss BCG berada pada posisi Dog, yaitu memiliki pertumbuhan dan kontribusi yang rendah terhadap PDRB. Dalam analisis Tipologi Klassen tergolong daerah relatif tertinggal. Daerah relatif tertinggal maksudnya adalah tertinggal dalam pencapaian pertumbuhan dan pendapatan per kapita dibandingkan dengan
daerah lainnya.
Strategi yang dapat diambil dalam pembangunan Provinsi Bali menuju Balance Growth adalah memprioritaskan kedua kabupaten tersebut dalam pembangunan agar ketertinggalan secara relatif dapat diatasi dengan memprioritaskan sektor-sektor yang mempunyai pertumbuhan tinggi. Kebijakan yang mengatur agar sinergi kabupaten/kota yang mempunyai pertumbuhan dan pendapatan per kapita tinggi terhadap kabupaten dengan pertumbuhan dan pendapatan per kapita rendah sangat diperlukan mempunyai pertumbuhan dan pendapatan per kapita tinggi
b)      ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN KENDARAAN MOTOR PADA CV TURANGGA MAS MOTOR
Oleh : Fandi Ahmad Munadi
Dalam penelitian ini, Fandi Ahmad Munadi menyimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan pasar CV Turangga Mas Motor sebesar 21% dan pangsa pasarnya sebesar 1.60, sehingga berada dalam kuadran stars, strategi pemasaran yang dapat digunakan adalah dengan
melakukan investasi dengan membuka cabang CV Turangga Mas Motor di lokasi lain
dan melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien agar tetap mempunyai cash flow yang kuat.
Dari analisis SWOT diketahui strategi SO yang dapat digunakan adalah membuka lokasi baru, dan memberikan potongan penjualan yang lebih besar jika konsumen melakukan pembelian ulang. Strategi WO yang dapat digunakan adalah dengan memberikan bonus secara intensif kepada pegawai untuk menambah motivasi pegawai dan menambah tenaga pemasaran. Strategi ST yang dapat digunakan adalah dengan terus meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan dan dengan membangun gudang tempat penyimpanan motor-motor
suzuki yang siap dijual. Strategi WT yang dapat digunakan adalah dengan terus meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi dan dengan meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien, agar dapat menghemat pengeluaran biayanya.
c)      Oleh Bangkit Agi Nugroho
Hasil analisis BCG menunjukkan bahwa pangsa pasar relatif Bank Jabar Syariah untuk produk giro wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan pembiayaan jauh lebih kecil dibandingkan dengan Bank Muamalat, sebagai pemimpin pasar (market leader). Sementara itu produk berada dalam industri perbankan syariah yang tumbuh dengan tinggi dan dinamis. Pada kondisi saat ini, baik untuk produk penghimpunan dana pihak ketiga maupun pembiayaan seluruhnya berada pada posisi bisnis "tanda tanya" atau question marks. Posis terbaik di masa depan adalah keseluruhan produk bergeser menjadi "bintang" atau stars, dengan melakukan strategi intensif melalui market penetration, market development, dan product development.

0 komentar:

Posting Komentar